Laboratorium Penguji Kejujuran
Winda dan Dino dulunya sahabat karib. Rumah mereka bersebelahan. Hanya dibatasi tanaman acalypha siamensis setinggi semeter. Tanaman yang sering disebut teh-tehan itu ditanam segaris hingga membentuk pagar hidup. Usia perempuan manis berambut panjang itu terpaut tujuh bulan lebih muda dibanding umur Dino. Ia dilahirkan di saat Dino sudah bisa merangkak cepat. Sejak kecil mereka selalu mengisi waktu bersama. Namun empat bulan belakangkan ini, tepatnya seminggu sebelum kenaikan kelas, hubungan mereka menjadi renggang. Winda memang berusaha menjauhinya, bukan karena sahabat karibnya sering pinjam alat tulisnya dan lupa mengembalikannya. Melainkan karena Dino suka berbohong padanya. Tidak hanya itu, laki-laki berpostur tinggi dan langsing itu juga sering membullynya . Dan yang lebih menyakitkan, Winda pernah difitnah di depan kelas. “Winda, bolehkah aku bertanya sesuatu?” kata Tedi. “Boleh saja, tentang apa?” sahut Winda. “Dino di rumah juga sering berbohon